DNS Domain Name System adalah sebuah layanan internet yang menerjemahkan nama domain menjadi alamat Internet Protocol (IP). DNS secara otomatis mengkonversi nama ketika ada mengeketik alamat di adress bar web browesr ke alamat IP dari server Web hosting situs tersebut. Contohnya ketika anda mengetik www.pacarita.com maka secara otomatis DNS akan mengganti domain www.pacarita.com ke ip 192.211.48.254. inilah fungsi dari Domain Name System atau DNS.
DNS menerapkan database terdistribusi untuk menyimpan nama dan informasi alamat untuk semua host publik di internet. Database DNS berada pada database server khusus. Ketika sebuah clien seperti browser Web melakukan permintaan dan ternyata bermasalah yang melibatkan nama host Internet, maka sebuah software yang disebut DNS resolver (biasanya dibangun ke dalam sistem operasi jaringan) akan mengkontak server DNS untuk menentukan alamat IP server.
Jika server DNS tidak berisi pemetaan yang dibutuhkan, maka pada gilirannya akan meneruskan permintaan ke server DNS yang berbeda pada tingkat yang lebih tinggi dalam hirarki. Setelah beberapa berpotensi untuk forward dan pesan delegasi dikirim dalam hirarki DNS, alamat IP untuk host yang diberikan akhirnya tiba di resolver, yang pada gilirannya melengkapi permintaan over Internet Protocol.
Setiap kali Anda mengunjungi sebuah website, Anda berinteraksi dengan didistribusikan database terbesar di dunia ada beberapa contoh dns yang paling umu sering digunakan seperti DNS google atau Open DNS silahkan baca pada artikel Antara OpenDNS dan Google DNS. database besar secara kolektif dikenal sebagai DNS, atau Domain Name System. Sebuah server DNS tidak bekerja dengan mudah dan instan. Pelajari lebih lanjut tentang apa itu DNS, bagaimana cara kerjanya.
Nah setelah penjelasan tentang DNS Server, langsung saja kita kecara konfigurasinya.
- Siapkan PC/Laptop yang sudah terinstal OS Debian 7
- Masuk sebagai "root" untuk proses konfigurasi, lalu lanjutkan dengan perintah ifconfig eth0 uplalu Enter. Ini bertujuan untuk mengaktifkan Ethernet.
- Ketikkan perintah nano /etc/network/interfaceslalu Enter. Lalu ubah sesuai dengan gambar dibawah ini.
- Kemudian restart network dengan perintah /etc/init.d/networking restartlalu Enter.
- Sekarang kita masuk ketahap instal bind9, untuk instal masukkan dulu DVD Debian lalu ketikkan perintah apt-get install bind9lalu Enter, jika ada permintaan perserujuan ketik "y" lalu Enter.
- Setelah Bind9 telah terinstal lalu lanjutkan dengan perintah nano /etc/bind/named.conf.locallalu Enter, lalu ubah sesuai gambar dibawah ini.
- Lanjutkan dengan perintah cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.plazzasoftlalu Enter, kemudiancp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.1lalu Enter.
- Kemudian ketikkan perintah nano /etc/bind/db.plazzasoftlalu Enter, ubah sesuai dengan gambar dibawah ini.
- Lalu ketikkan perintah nano /etc/bind/db.1lalu Enter, ubah sesuai gambar dibawah ini.
- Kemudian dilanjutkan dengan mengetik perintah nano /etc/resolv.conflalu Enter, ubah sesuai gambar dibawah ini.
- Restart Bind9 sobat dengan cara /etc/init.d/bind9 restartlalu Enter.
- lanjutkan dengan menginstal apache2, untuk instal ketikkan apt-get install apache2lalu Enter, jika ada persetujuan ketik "y" lalu enter.
- Untuk merubah tampilan Web server ketikkan nano /var/www/index.htmllalu Enter.
- Setelah sobat selesai mengkonfigurasi servernya sekarang kita lanjutkan dengan konfigurasi clientnya, uabah settingan IP client menjadi seperti berikut, lalu ok.
- Setelah selesai, buka browser lalu ketikkan alamat IP/Domain di address bar, jika konfigurasi berhasil maka akan muncul tampilan seperti berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar